Mentimun, ketimun atau Cucumis sativus adalah sebuah tanaman yang masih termasuk ke dalam keluarga Cucurbitaceae atau labu-labuan seperti halnya semangka dan melon. Tanaman ini tumbuh dengan merambat dan memiliki buah yang memiliki kandungan air yang banyak, namun berbeda halnya dengan keluarga labu-labuan lainnya seperti halnya semangka dan melon yang manis, mentimun cenderung memiliki rasa yang netral atau tawar.
Rasa yang netral inilah yang membuat mentimun bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan baik makanan kecil, bahan untuk rujak, bahan untuk berbagai masakan lezat. Selain digunakan untuk makanan, mentimun juga memiliki berbagai manfaat seperti ;
- Pemasok cairan untuk tubuh
- Pelengkap vitamin yang dibutuhkan
- Sebagai mineral yang baik
- Mengurangi racun dalam tubuh
- Menyehatkan pencernaan
- Penghilang bau mulu
- Mempercantik tampilan mata
Melihat banyaknya manfaat dari mentimun wajar jika akhirnya permintaan untuk buah/sayuran ini selalu tinggi. Jika Anda tertarik untuk membudidayakan mentimun, berikut kami tampilkan ulasan mengenai cara menanam mentimun yang baik dan benar:
1. Syarat tanam
Mentimun umumnya bisa tumbuh diberbagai daerah dengan berbagai ketinggian dan suhu, namun ketinggian antara 1000 sampai dengan 1200 mdpl dengan suhu antara 21-27oC adalah tanah yang ideal. Media lahan haruslah tersinari matahari dengan baik, karena tanaman ini termasuk ke dalam tanaman yang rentan sehingga perlu memiliki perawatan yang baik. Tingkat keasaman tanah yang disarankan adalah 6 sampai dengan 7 pH.
2. Persiapan lahan
Lahan yang baik untuk penanaman mentimun adalah tanah yang memiliki unsur hara yang masih baik, tanah harus digemburkan dahulu dengan cara di cangkul atau dibajak sedalam kurang lebih 20-30 cm untuk membalikan posisi tanah dari bawah ke atas. Setelah tanah siap kemudian dibuat bedengan dengan spesifikasi sebagai berikut ;
- Buat ukuran bedengan dengan ukuran lebar 1 meter serta tinggi sekitar 20-30 cm
- Panjang bedengan sesuai dengan panjang lahan
- Jarak antara bedengan adalah sekitar 20 cm
- Buat parit diantara bedeng dengan rapi untuk drainase
- Setelah tanah bedengan siap kemudian tutup bedengan dengan mulsa plastik pada waktu siang hari atau saat cuaca panas agar panjang dan ketahanan mulsa berada pada kondisi maksimal.
- Lubangi bedengan yang telah ditutupi mulsa dengan diameter 10 cm
- Jarak antara lubang bedengan satu baris mendatar adalah 40 cm
- Sementara jarak antar lubang bedengan satu baris ke bawah aadalah 50-60cm
Setelah bedengan siap langkah selanjutnya adalah dengan memberikan pupuk alami yang berasal dari kotoran hewan, pada setiap lubang bedeng.
3. Penanaman
Momen yang paling baik untuk menanam mentimun adalah saat akhir musim hujan, karena musim kering adalah waktu yang paling cocok untuk menanam mentimun. Gunakanlah bibit mentimun yang bagus, agar hasil tanaman juga bagus. Penanaman bibit dengan cara ditugal bisa dengan menggunakan tugal manual maupun otomatis, ke dalam tugal adalah 5 sampai dengan 7 cm. Dalam satu lubang tugal idealnya diisi dengan 2 sampai dengan 3 buah bibit mentimun. Kemudian tutup lubang dengan rapi, namun jangan terlalu dipadatkan karena akan menekan bibit.
4. Perawatan
Setelah bibit mentimun ditanam maka tahap selanjutnya adalah merawat atau memelihara mentimun agar tumbuh dengan baik. Terdapat beberapa bagian dalam perawatan mentimun seperti ;
- Pengairan
Pengairan bisa dilakukan setelah tanaman berkecambah diumur 1-4 hari, lalu saat tanaman memiliki batang atau daun pada umur 15 sampai dengan 20 hari. Tanah jangan sampai terlihat lembab, karena akan tidak baik untuk pertumbuhan tanaman mentimun, pengairan sampai tanah terlihat basah.
- Pemupukan
Pupuk yang digunakan untuk pertumbuhan tanaman mentimun adalah pupuk organik, UREA, TSP serta KCL.
a. Pupuk organik diberikan saat tahap pengolahan tanah
b. Pupuk Urea yang digunakan sekitar 75 Kg/ha, dengan pembagian sekitar 25 - 35 Kg diberikan pada waktu tanam mentimun sementara yang lainnya diberikan setelah penyiangan pertama atau saat waktu tanam berada di 15-20 hari.
c. Pupuk TSP dan KCL diberikan saat waktu tanam dengan disebar secara merata, komposisinya 40 Kg/ha TSP dan 20 kg/ha KCL.
- Pengendalian hama dan penyakit
Hama dan penyakit yang menyerang mentimun biasanya adalah Gulma, hama, kepik hijau dan karat daun.
- Untuk Gulma pengendaliannya dengan pestisida Roundup yang diberikan saat tanam maupun saat tanaman mulai berbunga.
- Kepik
Kepik pengendaliannya bisa dengan pemusnahan telur secara manual atau menggunakan insektisida seperti Surecida 20 EC, Dursban 20 EC, 35 EC, atau Azodrin 15 WCS di berikan saat tanaman berumur 20 hari.
- Hama
Untuk hama pengendaliannya bisa dengan insektisida yang dilakukan pada saat tanaman mentimun berumur 7-8 hari.
- Karat Daun
Pengendaliannya dengan Fungisida Dithane M-45 yang diberikan pada saat tanaman berumur 20 hari. Selain itu bisa juga dengan pembasmian manual dengan mencabut secara rapi kemudian dibakar.
5. Waktu panen
Mentimun sudah memasuki masa siap panen saat berumur 75 hari dari waktu tanam. Panen bisa dilakukan setiap hari secara bertahap dengan mengambil terlebih dahulu buah yang sudah siap panen. Setelah panen buah mentimun harus dikemas dalam kemasan yang baik untuk menghindari kerusakan, karena buah ini memiliki kulit yang rentan dan gampang rusak.
Selain itu setelah dipanen, mentimun juga harus diletakan dalam suhu yang sejuk karena buah ini rentan sekali kehilangan cairan jika ditempatkan dalam cuaca yang panas, sehingga agar buah tetap terjaga kesegarannya harus ditempatkan dalam cuaca yang baik.
Comments
Post a Comment