Skip to main content

Budidaya Ikan Belut (Kolam Terpal)

Budidaya Ikan Belut (Kolam Terpal)

Budidaya Ikan Belut (Kolam Terpal)
Belut sawah memiliki kandungan protein yang tinggi, rasanya gurih, bercita rasa lezat dan dapat bertahan hidup dalam waktu yang cukup lama asalkan kulit belut sawah tetap lembab. Belut sawah juga bernilai ekonomis yang tinggi sehingga sangat potensial untuk dibudidayakan.Belut sawah mulai dikenal dan digemari warga Indonesia sejak tahun 1978. Belut sawah merupakan salah satu komoditas ekspor. Pasar perikanan belut internasional terpusat di Taiwan, Hongkong, Malaysia dan Perancis. Di Indonesia sendiri pasar perikanan belut banyak terdapat di daerah Jawa Barat dan Yogyakarta.

 1. Manfaat Budidaya Belut Sawah
    Sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari
    Sebagai penyediaan sumber protein hewani
    Sebagai obat penambah darah
 
2. Persyaratan Lokasi Untuk Budidaya Belut Sawah
Belut sawah cenderung bisa dibudidayakan di segala tempat, tidak begitu terpengaruh oleh kondisi iklim, kelembaban dan curah hujan.Suhu optimal untuk pembudidayaan belut sawah berkisar antara 25 – 31 celcius. Media yang digunakan tidak boleh tercemar bahan kimia beracun. Untuk pembibitan, gunakan air yang bersih dan kaya akan oksigen. Sementara untuk perkembangan belut sawah dewasa tidak harus menggunakan air bersih, karena belut pada dasarnya dapat hidup di air yang keruh.
 
3. Desain Kolam Terpal Budidaya Belut Sawah
Setidaknya kita akan membutuhkan 4 kolam terpisah untuk pembudidayaan belut sawah, diantaranya: kolam untuk pemijahan, kolam untuk pendederan (benih belut 1-2 cm), kolam untuk belut remaja (3-5 cm) dan kolam pemeliharaan belut konsumsi (terbagi 2 tahapan). Pemisahan kolam antara anakan dan indukan diperlukan karena belut bersifat karnivora.Daya tampung kolam indukan biasanya 5 ekor/m2, kolam untuk pendederan 500 ekor/m2, kolam untuk belut remaja 250 ekor/m2, kolam untuk belut konsumsi tahapan pertama (ukuran belut 5-8 cm) daya tampungnya 100 ekor/m2 dan kolam untuk belut konsumsi tahapan kedua (ukuran belut 15-20 cm) daya tampungnya 50 ekor/m2. Kolam terpal dibuat dengan ketinggian 100 cm.Setelah kolam terpal tersebut di atas disiapkan, langkah selanjutnya adalah mengisi kolam terpal dengan media pemeliharaan dengan urutan dan ketebalan lapisan sebagai berikut :
  •     Jerami setinggi 10 cm
  •     Pupuk Urea dan NPK secukupnya
  •     Lumpur sawah setinggi 5 cm
  •     Pupuk kandang setinggi 5 cm
  •     Pupuk kompos setinggi 5 cm
  •     Lumpur sawah setinggi 5 cm
  •     Cincangan batang pisang setingggi 10 cm
  •     Lumpur sawah setinggi 15 cm

Setelah itu, barulah dialirkan air ke kolam terpal secara perlahan-lahan sampai ketinggian 30-50 cm. Media pemeliharaan tersebut didiamkan selama satu sampai dua minggu agar terjadi proses fermentasi, setelah itu baru siap untuk ditaburi bibit/ benih belut sawah yang akan dibudidayakan.Bibit belut sawah bisa diperoleh di pengumpul/ penangkap belut atau bisa saja kita melakukan pemijahan sendiri.

4. Belut Sawah Berkualitas
Belut sawah yang berkualitas setidaknya memenuhi persyaratan di bawah ini:
  •     Gerakan belut sawah lincah dan agresif
  •     Anggota tubuh belut utuh dan mulus, tidak ada luka gigitan atau goresan
  •     Umur belut antara 2-4 bulan
  •     Penampilan yang sehat, cirinya tubuh keras dan tidak lemas ketika dipegang

5. Pemeliharaan Belut Sawah
Selama pembudidayaan belut sawah, kondisi lingkungan pemeliharaan harus diperhatikan dengan mengukur temperatur air kolam dan pH. Suhu optimal antara 25-31 C dan derajat keasaman tanah atau pH berkisar antara 5-7.Belut bisa bertahan hidup di media berlumpur yang memiliki kandungan oksigen yang cukup ekstrim, sehingga kita tidak perlu memerhatikan kandungan O2 yang terlarut dan CO2 yang bebas dalam air kolam terpal tersebut.Pemberian pakan bisa diberikan setiap 10 hari sekali berupa cacing, kecoa, ulat besar (belatung), ikan-ikan kecil dan keong emas.

6. Hama dan Penyakit
Hama yang sering menyerang belut yang hidup di alam bebas dan di kolam terbuka diantaranya: ikan gabus, musang air, serangga, katak, burung, berang-berang dan ular.Sementara hama yang sering menyerang belut yang ada di pekarangan rumah diantaranya katak dan kucing. Penyakit yang biasanya menyerang kehidupan belut diantaranya virus, jamur, bakteri dan protozoa kecil.

7 .Pemanenan Belut Sawah
Teknik budidaya belut sawah dengan menggunakan kolam terpal sangatlah mudah dan efisien. Kita bisa memanfaatkan lahan yang sempit di sekitaran pekarangan rumah kita untuk budidaya belut ini.Pemanenan belut bisa dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan keluarga atau penjualan. Pemanenan pada belut sawah berupa 2 jenis, yaitu: benih yang dijual untuk diternakkan kembali dan belut dewasa yang siap dijual atau untuk konsumsi keluarga.Sebaiknya pemanenan akhir atau pemanenan belut dewasa dilakukan minimal setelah 3 bulan sejak penebaran pertamanya. Adapun belut dewasa yang akan dijual besar/ panjangnya disesuaikan dengan permintaan konsumen.

Comments

Popular posts from this blog

BUDIDAYA TIMUN DALAM POLYBAG

Bagaimana cara menanam mentimun dalam pot/polybag? atau Bagaimana cara budidaya mentimun dalam pot/polybag? Pekarangan kecil di rumah atau bahkan hanya teras tanpa halaman yg cukup luas, tidak jadi penghalang untuk punya kebun sayuran sendiri. Bagaimana kalau anda mencoba untuk bertanam sayur mayur di perkarangan terbatas ? Selain membuat rumah indah terdapat keuntungan-keuntungan lainnya , yaitu ;

Penghasil Rempah Dunia

Indonesia, Penghasil Rempah Dunia Rempah-rempah adalah bagian tumbuhan yang beraroma atau memiliki rasa kuat yang digunakan dalam jumlah kecil pada makanan, berfungsi sebagai pengawet atau perisa dalam masakan. Rempah-rempah biasanya dibedakan dengan tanaman lain yang digunakan untuk tujuan yang mirip, seperti tanaman obat, sayuran beraroma, dan buah kering.Rempah-rempah merupakan barang dagangan paling berharga pada zaman prakolonial. Banyak rempah dulunya digunakan dalam pengobatan. 

Budidaya Kacang Tanah

Tips Wirausaha - Tanaman kacang tanah tergolong kerabat dekat polong-polongan (fabaceae ) dan tanaman ini berasal dari Negara Brazillia,Amerika Selatan, dan kacang tanah di Indonesia merupakan tanaman terpenting ke-dua (2) dalam jenis kacang-kacangan setelah kedelai.Tanaman kacang tanah mungkin tidak asing diteliga sahabat petani semua,jenis tanaman yang satu ini lebih poluler sebagai olah makanan. Kondisi iklim Indonesia yang sesuai dengan syarat tumbuh tanaman ini menjadikan tanaman mudah sekali beradaptasi, berdasarkan informasi pasar terkini  untuk harga kacang tanah kupas kering berkisar Rp.17.000-Rp.18.000 dan untuk kacang tanah basah berkulit Rp.8000.-Rp.9000,  hal ini menjadi prospek budidaya menjanjikan untuk memulai usaha budidaya kacang.